Awalnya saya pikir novel a Very Large Expanse of the Sea adalah novel yang menceritakan kehidupan seorang pelaut atau bahkan bajak laut. Namun sayangnya perkiraan saya meleset, dari bayangan saya terdahap tokoh utama seorang pelaut kekar ke seorang remaja introvert yang baru saja pindah ke sebuah kota di amerika. Kesan pertama saya pada novel ini adalah jalan ceritanya yang mengalir dan enak diikuti, selain itu kosakata yang digunakan juga mudah dicerna sehingga meskipun saat itu saya membaca versi bahasa inggris dari novel ini, saya tetap menikmati jalan ceritanya. Mengambil latar waktu setelah peristiwa 9/11 dan latar tempat di salah satu kota amerika, novel ini berfokus kepada perlakuan warga amerika saat itu kepada orang-orang timur tengan khususnya kaum muslimin. Konflik tentang perundungan yang diambil oleh penulis memberikan sedikit gambaran bagi saya tentang bagaimana kehidupan kaum muslimin pasca kejadian 9/11 di Negara itu. Novel yang cukup berani menurut saya karena latar waktu dan tempat yang diambil, selain itu tokoh utama yang berasal dari keluarga muslim yang merupakan sudut pandang tak biasa. Mungkin maksud penulis ingin menumbuhkan sedikit rasa empati terhadap para pembacanya di amerika.
Cerita berfokus kepada
gadis bernama Shirin, seorang keturunan muslim yang tinggal di amerika. Karena
tuntutan pekerjaan sang ayah yang harus berpindah-pindah, mau tak mau Shirin
juga harus sering berpindah untuk mengikuti ayahnya. Hal ini membuat dirinya
tak pernah memiliki teman karena sering berpindah sekolah, namun karena sudah
terbiasa dengan hal itu Shirin mulai dapat menerimanya. Sayangnya keadaan mulai
berubah menjadi lebih menyeramkan pasca kejadian 11 september. Pandangan orang
terhadapnya berubah menjadi merendahkan, bahkan kadang Shirin menerima
perundungan baik secara verbal maupun fisik. Keadaan mengerikan inilah yang
membuat Shirin mulai membentuk benteng dalam dirinya, dia tak akan membiarkan
siapa pun menyakitinya. Karena tak memiliki teman, Shirin menghabiskan waktunya
bersama kakak laki-lakinya dan tenggelam dalam alunan musik dan lagu. Kedekatannya
denga sang kakak kemudian mengenalkan Shirin dengan Breakdance, bersama kakak
dan 3 teman lain mereka membentuk sebuah tim Breakdance. Tim breakdance mereka
ternya cukup berhasil dan menjadi bahan perbincangan, dari sinilah pandangan
orang-orang terhadap Shirin mulai berubah.
Karena tak banyak novel
yang menggunakan sudut pandang seorang muslim apalagi dengan latar tempat
amerika novel ini memiliki daya tarik tersendiri. Banyak hal baru yang saya
pelajari dengan membaca novel ini, terutama tentang kehidupan remaja muslim di
Negara itu. Tentu ada beberapa hal yang menurut saya terlalu berlebihan dan
tidak saya sukai, namun ternyata itu adalah hal yang lumrah terjadi disana, yah
semacam culture shock ketika membaca novel asing. Tapi overall novel ini sangat
bagus, perkembangan karakter Shirin yang baik dan kepribadiannya yang unik
membuat cerita dalam novel ini menjadi lebih berwarna. Kepolosan khas remaja
dan problem-problem ABG ikut mewarnai jalan cerita dalam novel ini. Sayangnya
endingnya menurut saya masih terlalu biasa, ada beberapa hal yang mungkin dapat
dikembangkan atau digali sedikit lebih dalam. Satu lagi, karena bahasanya yang
sederhana bahkan dalam versi inggrisnya novel ini dapat dibaca oleh kalian yang
baru mulai beralih ke bacaan menggunakan bahasa inggris.
Komentar
Posting Komentar