Langsung ke konten utama

Review The Girl Who Drank The Moon – Kelly Barnhill


img src : https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1563734221l/44321694.jpg
Jika anda menyukai sebuah kisah yang mirip dengan  kisah-kisah dongeng yang biasa kita dengar atau baca saat masih kecil, cerita fantasi yang bertabur sihir, naga atau bahkan monster, saya yakin anda pasti akan menyukai buku ini. Buku karangan penulis Kelly Barnhill ini menyajikan cerita khas negeri dongen namun dengan alur yang tidak mainstream dan pastinya dengan cerita yang seru untuk diikuti. Bahasa yang digunakan dalam cerita ini begitu renyah dan mengalir serta penggambaran latar yang detail membuat pembaca mudah mengimajinasikan latar dunia fantasi di novel ini. Penokoan karakter yang kuat dan jelas membuat pembaca dapat merasakan setiap emosi yang dialami oleh tiap karakter yang ada dalam novel ini. Cover novel yang menarik serta jalan cerita yang asyik membuat novel ini wajib dikoleksi oleh para penggemar cerita fantasi. Kelebihan lain dari novel ini adalah meskipun saya membaca versi English, says tetap dapat menikmati bahkan memviualisasikan setiap plot dan latar yang ada, sehingga saya juga akan merekomendasikan novel ini kepada anda yang baru mencoba membaca karya literasi berbahasa inggris, karena pilihan kata yang digunakan mudah dipahami dan umum.

Kisah dalam novel ini diawali dengan sebuah mitos yang mengatakan bahwa tinggalah seorang penyihir jahat di sebuah hutan didekat desa, saking jahatnya si penyihir ini penduduk desa diharuskan untuk memberikan satu persembahan tiap tahunnya berupa salah satu anggota desa tersebut yang paling muda atau bisa dibilang penyihir jahat itu meminta tumbal bayi setiap tahunnya! Demi melindungi desa dari ancaman sang penyihir, para tetua melaksanakan ritual mengerikan ini. Di sisi lain seorang penyihir yang tinggal di hutan merasa heran melihat warga desa yang setiap tahun meninggalkan seorang bayi ditengah hutan sendirian. Selama bertahun-tahun penyihir ini menyelamatkan para bayi yang ditinggalkan ditengah hutan tersebut. yap, dugaan anda benar, penyihir yang tinggal di hutan bukanlah penyihir jahat seperti mitos yang beredar, dia adalah penyihir yang baik. Dia tinggal di hutan tersebut bersama seekor naga kecil dan monster rawa, dengan bantuan kedua temannya ini ang penyihir menyelamatkan para korban ritual tersebut dan membawanya ke desa seberang hutan agar dapat hidup normal layaknya orang biasa. Suatu hari ketika sedang mengantarkan seorang bayi menuju desa seberang, secara tidak sengaja sang penyihir memberi makan si bayi dengan cahaya bulan yang terlalu banyak, kejadian ini mengakibatkan si bayi memiliki sihir yang luar biasa kuat, akibat dari kecerobohannya ini sang penyihir pun memutuskan untuk merawat bayi itu sendiri. Bayi itu diberi nama Luna, dan takdir besar telah menyertainya lalu dapatkah Luna menyambut takdir tersebut?

Novel The Girl Who Drank The Moon telah mengobati kerinduan saya terhadap dongeng yang biasa saya dengar ketika kecil, magis, mempesona dan sarat akan makna. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah Luna dan sang penyihir di novel ini seperti apapun hebatnya kekuatan prasangka seseorang pada akhirnya akan kalah dengan cinta yang tulus. Namun seperti cerita dongeng pada umumnya ada beberapa plot hole yang terdapat di kisah petualangan Luna, yah meskipun begitu novel ini tetap merupakan salah satu pembelian saya yang sangat worth it! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] The Black Cat and other stories - Edgar Allan Poe

The Black Cat and Other Stories – Edgar Allan Poe Edgar Allan Poe merupakan soerang penulis berkebangsaan Amerika, dengan prestasinya dalam kisah horor dan kisah detektif membuatnya dijuluki sebagai bapak dari penulis kisah misteri. “Poe bukan sekedar penulis kisah misteri atau suspense. Dialah perintis genre itu” (Stephen King). Ya memang begitu pandangan para penulis dunia bergenre misteri, cerita-cerita horor karangan Edgar Allan Poe memang sangat digemari oleh para pembaca pada masanya, bahkan hingga saat ini para penggemar cerita karangan Poe juga sangat banyak. Jadi untuk para pecinta genre misteri dan fiksi detektif saya kali ini akan merekomendasikan kepada anda sebuah novel yang berisi kisah karangan Edgar Allan Poe yaitu novel “The Black Cat and Other Stories”. Buku ini berisi 13 cerita asli karangan Edgar Allan Poe yang telah diterjemahkan dan dicetak ulang oleh penerbit Noura Books. Sebenarnya daripada disebut novel buku ini lebih cocok jika disebut sebagai kumpu

Buku untuk Dibaca – Erick Namara

Mungkin semua orang sudah mengetahui bahwa fungsi buku bacaan adala untuk dibaca, namun tentunya hal itu akan terdengar agak aneh bila kata-kata “Buku untuk Dibaca” digunakan sebagai judul sebuah buku. Menarik! Itulah hal pertama yang ada dipikran saya ketika saya menemukan buku tersebut di sebuah toko buku, sampul buku berwarna emas semakin membuat saya penasaran buku apa sebenarnya itu. Akhirnya setelah berkeliling mencari novel bergenre misteri dan kisah detektif kesukaan saya, akhirnya saya mengalah dan menuruti rasa penasaran saya dan masuklah buku berjudul “Buku untuk Dibaca” kedalam keranjang belanjaan. Saya sempat “mengabaikan” buku tersebut karena terlalu asyik menikmati kisah-kisah baru dari novel yang saya beli hingga akhirnya saya merasa jenuh (mungkin karena alur dari novel misteri yang menguras tenaga), kemudian barulah “Buku untuk Dibaca” tersebut terlirik oleh pandangan saya. Saya pun mulai mebacanya, buku ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu love, life and hope, dise

Review Journey to The Center of The Earth – Jules Verne

B agaimana jadinya jika jauh di bawah tanah yang kita injak ini ternyata terdapat rongga yang sangat besar, bahkan saking besarnya rongga itu memiliki laut, pulau dan bahkan iklim sendiri! Sebuah teori yang terdengar gila buka? Tapi yang lebih gila lagi adalah kenyataan bahwa teori ini muncul dari seorang penulis yang menerbitkan karyanya pada tahun 1864. Dia adalah Jules Verne, seorang penulis berkebangsaan Perancis yang dikenal sebagai perintis genre Fiksi Ilmiah ( Sci-Fi). Memang kebanyakan karya beliau bertema fiksi ilmiah yang dianggap mendahului masanya. Selain Journey to The Center of The Earth karya-karya terkenal lainnya seperti Twenty Thousand League Under the Sea, Around The World in Eighty Days, dan From The Earth to The Moon juga bergenre fiksi ilmiah. Membayangkan tahun terbitnya karya-karya beliau pada pertengahan tahun 1800an pasti akan membuat kita terheran-heran dengan betapa liarnya imajinasi sang penulis. Lalu bagaimana kisah petualangan ke dalam perut bumi ini? Say