Langsung ke konten utama

Review The Phantom Of The Opera - Gaston Leroux

    



Setelah sekian lama mencari-cari novel karya Gaston Leroux, akhirnya saya menemukan The Phantom of The Opera diantara jejeran novel English Classic yang diterbitkan oleh Gramedia. Dan dengan penemuan ini, kini hanya tinggal satu lagi karya Gaston Leroux yang saya buru yaitu Perfume of The Lady in Black, yang saya sendiri tidak tahu apakah novel ini benar-benar nyata adanya atau hanyalah mitos semata. Anyway, terakhir kali saya membaca karya Gaston Leroux adalah novelnya yang fantastis yaitu Murder in the Yellow Room dan sejak saat itulah saya jatuh cinta dengan karya beliau.

Gaston Leroux sendiri adalah seorang penulis berkebangsaan Perancis yang terkenal dengan karya-karya bertema misteri dan detektif, beliau juga disandingkan dengan penulis besar seperti Sir Arthur Conan Doyle atau Edgar Allan Poe. Jadi jika anda adalah seorang penggemar novel dengan genre misteri detektif dan belum pernah membaca karya Gaston Leroux, saya akan sangat merekomendasikan anda untuk coba membacanya. Dikategorikan sebagai karya klasik kisah The Phantom of The Opera awalnya dipublikasikan dalam bentuk cerita bersambung di Koran Le Gaulois pada sekitar tahun 1910an yang kemudian diterbitkan sebagai novel pertama kali pada tahun 1911 dan langsung menjadi fenomena pada saat itu. Banyak drama musical dan film yang mengadaptasi cerita The Phantom of The Opera, meskipun saya belum pernah menyaksikannya sama sekali.

The Phantom of The Opera disajikan dalam bentuk laporan investigasi khas detektif tentang rumor mengenai hantu di gedung opera paris yang sering menampakkan diri. Ternyata informasi tentang si hantu ini juga diketahui oleh manajer gedung opera yang lama yaitu monsieur Debienne dan Poligny, terror dari sang hantu menjadi semakin menjadi-jadi dan berbahaya ketika manajer yang baru Firmin Richard dan Armand Moncharmind yang tidak percaya terhadap keberadaan sang hantu menolak untuk memenuhi permintaannya yang disampaikan melalui sebuah surat misterius. Keanehan demi keanehan terus terjadi karena para manajer baru yang menganggap permintaan sang hantu hanya sebagai sebuah bualan belaka, mereka terus menolak keberadaan hantu opera. Namun semakin mereka menyangkal semakin banyak petaka yang terjadi di gedung opera tersebut.

Disisi lain seorang penyanyi opera muda bernama Christine Daae sedang naik daun karena penampilannya yang menakjubkan ternyata mendapatkan bantuan dari sesuatu yang disebutnya sebagai Malaikat Musik. Malaikat musik itulah yang memngajarinya cara bernyanyi dengan memberikan beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti si malaikat yang akan menemuinya pada waktu tertentu dan melarang Christine untuk menikah dengan siapapun. Namun pertemuannya dengan teman masa kecilnya Vicomte Raoul de Chagny membuat masalah percintaan ini menjadi rumit. Christine Daae yang patuh kepada sang Malaikat Musik berusaha mengabaikan kehadiran Raoul, namun Raoul yang pernah mengenal Christine tak mau menyerah begitu saja. Setelah mencium adanya keanehan pada hubungan Christine dan sang Malikat Musik, Raoul bertekad untuk membebaskan Christine dari sang Malaikat, dan menjemput cintanya yang telah lama tertunda.

Banyak misteri yang bertebaran dalam novel ini, mulai dari Hantu Opera hingga Malaikat Musik menjadikan novel ini begitu beragam dan menimbulkan rasa penasaran yang begitu besar pada pembaca. Dari awal cerita ini bermula para pembaca sudah dibuat penasaran dengan pernyataan penulis yang mengatakan bahwa Hantu Opera itu nyata dan terbuat dari daging dan tulang yang menjadi quotes favorit saya pada novel ini. Dari fakta ini saja sudah membuat kita bertanya-tanya sepanjang membaca novel akan dentitas sang Hantu. Pertanyaan-pertanyaan itu akan lambat laun dijelaskan seiring dengan berjalaanya cerita hingga pada akhirnya semua pertanyaan itu dijawab lunas diakhir cerita. Novel ini merupakan salah satu novel misteri detektif yang sangat memuaskan karena semua misteri yand disajikan terjawab dengan hampir tidak ada plot hole yang tersisa. Sebuah novel yang begitu berisi dan memuaskan.

Untuk anda yang penasaran dengan novel ini, anda bisa mendapatkannya di Gramedia di bagian English Classic tentu saja jika stoknya masih ada. Buku yang tersedia di Gramedia adalah versi English tang menurut saya menggunakan bahasa inggris dengan level menengah, jadi mungkin akan agak susah untuk anda yang baru mulai membaca karya literasi berbahasa inggris. Untuk versi terjemahan Indonesia saya kurang tau dimana untuk mendapatkannya karena novelnya yang sangat langka. Ciao!!! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] The Black Cat and other stories - Edgar Allan Poe

The Black Cat and Other Stories – Edgar Allan Poe Edgar Allan Poe merupakan soerang penulis berkebangsaan Amerika, dengan prestasinya dalam kisah horor dan kisah detektif membuatnya dijuluki sebagai bapak dari penulis kisah misteri. “Poe bukan sekedar penulis kisah misteri atau suspense. Dialah perintis genre itu” (Stephen King). Ya memang begitu pandangan para penulis dunia bergenre misteri, cerita-cerita horor karangan Edgar Allan Poe memang sangat digemari oleh para pembaca pada masanya, bahkan hingga saat ini para penggemar cerita karangan Poe juga sangat banyak. Jadi untuk para pecinta genre misteri dan fiksi detektif saya kali ini akan merekomendasikan kepada anda sebuah novel yang berisi kisah karangan Edgar Allan Poe yaitu novel “The Black Cat and Other Stories”. Buku ini berisi 13 cerita asli karangan Edgar Allan Poe yang telah diterjemahkan dan dicetak ulang oleh penerbit Noura Books. Sebenarnya daripada disebut novel buku ini lebih cocok jika disebut sebagai kumpu

Buku untuk Dibaca – Erick Namara

Mungkin semua orang sudah mengetahui bahwa fungsi buku bacaan adala untuk dibaca, namun tentunya hal itu akan terdengar agak aneh bila kata-kata “Buku untuk Dibaca” digunakan sebagai judul sebuah buku. Menarik! Itulah hal pertama yang ada dipikran saya ketika saya menemukan buku tersebut di sebuah toko buku, sampul buku berwarna emas semakin membuat saya penasaran buku apa sebenarnya itu. Akhirnya setelah berkeliling mencari novel bergenre misteri dan kisah detektif kesukaan saya, akhirnya saya mengalah dan menuruti rasa penasaran saya dan masuklah buku berjudul “Buku untuk Dibaca” kedalam keranjang belanjaan. Saya sempat “mengabaikan” buku tersebut karena terlalu asyik menikmati kisah-kisah baru dari novel yang saya beli hingga akhirnya saya merasa jenuh (mungkin karena alur dari novel misteri yang menguras tenaga), kemudian barulah “Buku untuk Dibaca” tersebut terlirik oleh pandangan saya. Saya pun mulai mebacanya, buku ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu love, life and hope, dise

Review Journey to The Center of The Earth – Jules Verne

B agaimana jadinya jika jauh di bawah tanah yang kita injak ini ternyata terdapat rongga yang sangat besar, bahkan saking besarnya rongga itu memiliki laut, pulau dan bahkan iklim sendiri! Sebuah teori yang terdengar gila buka? Tapi yang lebih gila lagi adalah kenyataan bahwa teori ini muncul dari seorang penulis yang menerbitkan karyanya pada tahun 1864. Dia adalah Jules Verne, seorang penulis berkebangsaan Perancis yang dikenal sebagai perintis genre Fiksi Ilmiah ( Sci-Fi). Memang kebanyakan karya beliau bertema fiksi ilmiah yang dianggap mendahului masanya. Selain Journey to The Center of The Earth karya-karya terkenal lainnya seperti Twenty Thousand League Under the Sea, Around The World in Eighty Days, dan From The Earth to The Moon juga bergenre fiksi ilmiah. Membayangkan tahun terbitnya karya-karya beliau pada pertengahan tahun 1800an pasti akan membuat kita terheran-heran dengan betapa liarnya imajinasi sang penulis. Lalu bagaimana kisah petualangan ke dalam perut bumi ini? Say