Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Cerpen Jangan Menggali Terlalu Dalam

Jangan Menggali Terlalu Dalam Sudah seminggu ini sedang ramai pembicaraan dengan topik pembunuh berantai di desaku. Topik ini muncul stelah ditemukannya tiga mayat ditempat acak jiga dalam seminggu ini. Hal ini membuat para orang tua khawatir dengan anak mereka, begitupun orang tuaku. "Yah, hari ini gabisa main sampek sore dong" kataku kepada kedua teman sebayaku andri dan siba "Iyanih, payah... Padahal minggu kemaren masih bisa main bola sampek petang" andri menimpali dengan nada kesal Siba yang kelihatan tidak tertarik dengan pembicaraan kami beranjak, kemudian menata lagi tiga batang kayu yang sejak tadi kita pakai untuk menentukan siapa yang menjadi penjaga dalam permainan petak umpet kami. "Mau lanjut main gak nih?" katanya, setelah selesai menata batang kayu tersebut menjadi bentuk piramida. "Oke, satu kali aja yah, udah sore nih..." kata andri Kamipun mulai berbaris di belakang batang kayu piramida yang disusun oleh siba

Cerpen Kau Tak Bisa Mengelabuhi Maut

Kau Tak Bisa Mengelabuhi Maut Alkisah, pada dahulu kala disuatu daerah, hiduplah seorang saudagar yang sangat kaya. Dia memiliki tanah yang luas dan harta yang melimpah, saking banyaknya harta yang dimiliki orang-orang mengatakan bahwa hartanya tak akan habis meski untuk tujuh turunan. Sang saudagar juga disegani oleh masyarakat di daerah dia tinggal selain karena hartanya yang banyak juga karena dirinyalah daerah tersebut dikenal hingga seluruh negeri. Namun sayangnya tak semua hal tentang sang saudagar ini adalah hal yang baik, sang saudagar memiliki banyak sifat buruk, salah satunya adalah "sombong". Sang saudagar sering berjalan-jalan di sekitar daerah tempat dia tinggal hanya untuk memamerkan kuda mahalnya dan pakaian serta perhiasan yang dikenakannya. Dia selalu ditemani oleh dua pengawalnya yang juga menaiki kuda mahal dan pakaian yang bagus, sambil sesekali mengomentari tentang kehidupan di daerahnya, bahkan tak jarang ia juga mengolok-olok orang-orang yang m