Setelah kesuksesan buku
pertamanya Sapiens, Yuval Noah Harari kembali menerbitkan buku kedua yang
berjudul Homo Deus. Mengikuti jejak pendahulunya yang menjadi buku best seller
di banyak negara, Homo Deus pun ikut meledak dan menjadi topik perbincangan
hangat di dunia maya. Selain topik bagus yang diusung oleh Yuval Noah Harari, reputasi
bukunya terdahulu yang mudah dipahami membuat para pembaca memiliki ekpektasi
yang tinggi pada buku ini. Gaya khas penulis yang juga sering menyisipkan humor
ringan dalam buku juga tetap menjadi salah satu daya tarik dari buku ini.
Mengusung tema yang
lebih berfokus kepada perkembangan teknologi, Yuval Noah Harari coba memprediksi
tentang kehidupan manusia di masa yang akan datang. Dalam bukunya penulis
menganggap bahwa umat manusia telah dapat mengatasi masalah paling mematikan
dimasa lalu yang berupa kekurangan pangan, wabah penyakit dan terjadinya perang.
Karena masalah utama pada zaman terdahulu yang menurut penulis sudah dapat
teratasi, maka manusia akan menetapkan tujuan yang lebih tinggi lagi. Dimasa depan
manusia bukan lagi berusaha menyembuhkan penyakit tapi bagaimana agar umat manusia
dapat hidup abadi dan bahagia, selain itu tujuan lain umat manusia bahkan lebuh
tinggi lagi yaitu keilahian. Dijelaskan oleh penulis bahwa saat ini umat
manusia sudah mulai memadukan teknologi, sains dan bioteknologi untuk
merekayasa genetika manusia dengan tujuan mencapai tingkatan spesies yang lebih
superior lagi. Kenyataan yang terjadi saat ini memang sudah banyak penelitian
yang dilakukan dengan memadukan antara ilmu robotika dan biologi seperti bagian
tubuh prostetik. Yuval menganggap bahwa jalur inilah yang kelak akan dipakai
manusia untuk mencapai salah satu tujuannya yaitu keabadian.
Meskipun buku ini merupakan
prediksi tentang bagaimana kehidupan manusia kedepannya, Yuval Noah Harari juga
membeberkan beberapa tantangan umat manusia dalam mencapai tujuannya tersebut. Menrutnya
seleksi alam yang selama ini telah terjadi dengan alamiah mulai tergeser oleh system
dan teknologi yang diciptakan manusia yang memiliki dampak berbahaya bagi
eksistensi manusia itu sendiri. Penulis juga menjelaskan bahwa manusia kini mulai
lepas kendali karena telah mengesampingkan norma yang selama ini dipegang, hal ini
memicu kemajuan teknologi yang begitu pesat yang entah dapat diterima oleh umat
manusia atau tidak.
Homo Deus merupakan
lanjutan dari buku pertama yaitu, Sapiens dan merupakan bagian dari trilogi ciptaan
Yuval Noah Harari. Buku ketiga yang berjudul 21 Lessons of 21st
Century yang terbit dua tahun setelah Homo Deus, mengusung tema tentang permasalahan
yang dialami umat manusia saat ini. Selain itu karena kepopulerannya, Homo Deus
juga menjadi buku bacaan favorit bagi banyak tokoh berpengaruh dunia seperti
Bill Gates. Pada akhirnya jelas Yuval Noah Harari, ramalan yang paling logis
yang sering diciptakan manusia sepanjang sejarah adalah yang paling jarang
terjadi.
“This is the best reason to learn history: not
in order to predict the future but to free yourself of the past and imagine
alternative destinies. Of course, this is not total freedom – we cannot avoid
being shaped by the past. But some freedom is better than none.” - Yuval Noah Harari, Homo Deus
Komentar
Posting Komentar