Langsung ke konten utama

Review Guns, Germs and Steel – Jared Diamond

img src : https://ebooks.gramedia.com/ebook-covers/46035/image_highres/ID_GGS2019MTH02GGS.jpg

Ketertarikan saya terhadap sejarah mempertemukan saya dengan beberapa buku yang membahas tentang sejarah seperti Sapiens karya Yuval Noah Harari dan Guns, Germs and Steel karya Jared Diamond. Pokok pembahasan dalam kedua buku ini sama yaitu tentang bagaimana peradaban manusia berjalan hingga akhirnya sampai pada zaman modern saat ini. Jika dalam buku Sapiens kita diberi penjabaran tentang tahapan yang dilalui oleh manusia hingga akhirnya dapat membangun sebuah peradaban seperti yang kita lihat saat ini, maka dalam buku Guns, Germs and Steel akan dijabarkan faktor apa saja yang membuat umat manusia dapat berkembang hingga seperti saat ini. Focus Jared Diamond dalam buku ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sebuah peradaban dapat lebih maju daripada peradaban yang lain, bahkan dapat menjajah peradaban yang lain. Perkembangan manusia yang menurut Jared Diamond sangat dipengaruhi oleh tiga aspek yang kita lihat dalam judul buku ini hingga dapat menimbulkan perbedaan kemajuan antar bangsa-bangsa yang ada didunia.

Buku ini diawali dengan pertanyaan yang diajukan oleh seorang teman dari Jared Diamond bernama Yali, seorang penduduk Papua Nugini yang merasa heran dengan betapa berbedanya peradaban bangsa eropa dan bangsa timur seperti dirinya,

Mengapa kalian orang kulit putih membuat begitu banyak barang berharga dan membawanya ke Papua, tapi kami orang kulit hitam memiliki begitu sedikit barang berharga sendiri?

Rupanya pertanyaan sederhana ini begitu melekat dalam ingatan Jared Diamond hingga dia memutuskan untuk membuat buku ini. Pertanyaan Yali memang terdengar seperti sebuah pertanyaan yang sederhana, namun sayangnya jawaban untuk pertanyaan itu ternyata tidak sesederhana itu. Misalnya ketika Yali beranggapan jika penyebab lebih majunya bangsa eropa adalah karena kecerdasan orang-orangnya bahkan sejak mereka masih anak-anak, namun menurut Jared Diamond hal itu tidaklah mungkin, karena menurutnya anak-anak bangsa Yali lebih aktif dan lebih banyak melakukan interaksi dengan anak-anak yang lain dibandingkan dengan kebanyakan anak-anak di eropa sehingga seharusnya anak-anak bangsa Yali seharusnya lebih cerdas dari anak-anak eropa. Jared menganggap banyak potensi luar biasa dari anak-anak bangsa timur, tapi potensi itu digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di bangsa timur. Jika kecerdasan bukan merupakan faktor yang menimbulkan perbedaan peradaban bangsa eropa dan bangsa timur, untuk menjawabnya adalah dengan mempelajari bagaimana peradaban-peradaban itu berkembang selama ini.

Dalam buku ini Jared Diamond menjelaskan secar rinci dan detail mengenai bagaimana perjalanan peradaban manusia hingga mereka mengenal Guns, Germs and Steel yang menjadi faktor utama dalam kemajuan sebuah peradaban. Misalnya menurut Jared Diamond, munculnya faktor Germs atau kuman adalah ketika manusia memutuskan untuk mulai menetap di suatu wilayah. Perubahan gaya hidup yang dulunya nomaden menjadi menetap ini memicu meledaknya populasi manusia saat itu. Semakin banyaknya manusia yang menetap di satu tempat lama kelamaan berubah menjadi pemukiman yang berdesak-desakan, dalam kondisi ini kurangnya pengetahuan manusia zaman dulu tentang kebersihan menjadikan pemukiman manusia itu menjadi sarang munculnya kuman-kuman penyebab penyakit mematikan. Manusia di pemukiman tersebut beradaptasi, namun sayangnya ketika mereka melakukan kontak dengan bangsa lain mereka menularkan kuman-kuman penyebab penyakit itu sehingga bangsa lain itu tidak bisa bertahan dan akhirnya dikuasai oleh bangsa pendatang.

Ada begitu banyak faktor lain yang dibahas oleh Jared Diamond dalam menjawab pertanyaan sahabatnya Yali, dan dalam buku Guns, Germs and Steel ini Jared Diamond menjelasan dengan runtut dan detail mengenai faktor-faktor tersebut. Kita akan diajak untuk memahami faktor demi faktor penyebab majunya sebuah peradaban dengan analogi logika yang sangat masuk akal dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Meskipun gaya bahasanya tidak semudah buku Sapiens namun penjelasan yang disuguhkan dalam buku lebih terperinci dan detail, sehingga dapat memuaskan rasa penasaran anda para pecinta sejarah peradaban manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Journey to The Center of The Earth – Jules Verne

B agaimana jadinya jika jauh di bawah tanah yang kita injak ini ternyata terdapat rongga yang sangat besar, bahkan saking besarnya rongga itu memiliki laut, pulau dan bahkan iklim sendiri! Sebuah teori yang terdengar gila buka? Tapi yang lebih gila lagi adalah kenyataan bahwa teori ini muncul dari seorang penulis yang menerbitkan karyanya pada tahun 1864. Dia adalah Jules Verne, seorang penulis berkebangsaan Perancis yang dikenal sebagai perintis genre Fiksi Ilmiah ( Sci-Fi). Memang kebanyakan karya beliau bertema fiksi ilmiah yang dianggap mendahului masanya. Selain Journey to The Center of The Earth karya-karya terkenal lainnya seperti Twenty Thousand League Under the Sea, Around The World in Eighty Days, dan From The Earth to The Moon juga bergenre fiksi ilmiah. Membayangkan tahun terbitnya karya-karya beliau pada pertengahan tahun 1800an pasti akan membuat kita terheran-heran dengan betapa liarnya imajinasi sang penulis. Lalu bagaimana kisah petualangan ke dalam perut bumi ini? Say...

Review Crime And Punishment – Fyodor Dosteyovsky

  Mengambil tema filosofis dan psikologi saya kira novel ini akan menjadi novel dengan pilihan kata yang berat dan pembahasan tentang  keilmuan yang membosankan, nyatanya ini adalah salah satu novel yang paling seru yang pernah saya baca. Unsur criminal yang diambil dan sedikit bumbu pertarungan logika khas detektif membuat novel ini begitu menegangkan dan membuat pembaca ikut merasakan keseruan yang dipaparkan dalam ceritanya. Novel karya penulis Rusia ini juga dikatakan sebagai salah satu mahakarya dan mendapat berbagai pujian baik lainnya. Sang penulis sendiri digadang-gadang telah mempengaruhi banya penulis hebat asal Rusia lainnya seperti   Aleksandr Solzhenitsyn  dan  Anton Chekhov , filsuf  Friedrich Nietzsche  dan  Jean-Paul Sartre . Karya-karyanya juga telah diterjemahkan ke kebih dari 150 bahasa, dan atas pencapainnya ini Fyodor Dosteyovsky dinilai sebagai salah satu novelis terbesar dalam sastra dunia melalui beberapa karyanya yang di...

[review] The hound of Baskervilles – sir Arthur Conan Doyle

  The hound of Baskervilles – sir Arthur Conan Doyle Cerita diawali dengan deduksi kecil yang dilakukan oleh dr. Watson dan sahabtanya Sherlock Holmes tentang sebuah tongkat jalan yang ditinggalkan oleh pemiliknya di markas mereka “Baker Street”. dr. Mortimer seorang dokter pedalaman mengetuk pintu ketika Sherlock holmes selesai dengan deduksinya dan mempersilakan kliennya duduk. dr. Mortimer datang untuk meminta bantuan kepada Sherlock holmes untuk menyelidiki kasus kematian tak wajar yang dialami oleh sahabatnya Sir Charles Baskervilles, dr. Mortimer diberi kepercayaan untuk melaksanakan wasiat terakhir sir Charles dan menyampaikannya kepada ahli waris terakhir keluarga Baskerville. Wasiat yang dibawa oleh dr. Mortimer adalah berupa surat kuno milik keluarga baskervile yang didalamnya terdapat cerita tentang sejarah keluarga Baskerville yang kelam dan juga kutukan yang menghantui keluarga mereka. “Setiap keluarga Baskerville yang menempati Baskerville hall akan mengalami h...