Lagi-lagi saya tergocek oleh judul sebuah novel, kali ini To Kill a Mockingbird sukses membuat saya berfikir bahwa ini adalah sebuah novel tentang petualangan seseorang untuk memburu mockingbird atau semacam novel bertema Battle Royale seperti The Hunger Games. Kali ini ekpektasi saya terjun bebas dari seorang tokoh utama yang badass ke seorang anak kecil berusia 7 tahun yang menggemaskan dan lucu. Anda akan dibuat gemas dengan kepolosan si tokoh utama dalam novel, selain itu karakter sang ayah juga akan membuat anda jatuh cinta karena penggambaran karakternya yang hampir tanpa cela. cerita dalam novel ini memiliki vibes yang hangat dan menyenangkan untuk dibaca. Komedi khas anak kecil dan kekonyolan mereka digambarkan dengan sangat baik oleh sang penulis menjadikan seolah novel memiliki kesan yang melekat dalam ingatan saya.
To Kill a Mockingbird
adalah sebuah novel yang mengambil latar waktu saat terjadinya Great Depression yang berlangsung
pada sekitar tahun 1930an yang mana akibat peristiwa tersebut diskriminasi
rasial menjadi semakin tak terkendali di sebuah kota pinggiran bernama Maycomb
city. Terdapat 3 tokoh vital dalam novel ini yaitu Scout si tokoh utama,
kakaknya Jem, dan ayah mereka Atticus Finch. Mengambil sudut pandang dari seorang gadis
berusia 7 tahun bernama Scout yang harus melihat bagaimana ayahnya yang seorang
pengacara dipandang dengan sebelah mata oleh warga lain karena dirinya lebih membela
seorang kulit hitam dibandingkan kaum orang kulit putih. Dalam novel ini kita
akan belajar bagaimana sebuah prasangka terhadap sesuatu terkadang membuat kita
buta pada keadaan yang sebenarnya terjadi. Karena mengambil sudut pandang seorang
anak berusia 7 tahun kita akan diperlihatkan bagaimana lingkungan sekitar memiliki
peran besar dalam menentukan bagaimana cara kita melihat dunia. Banyak pengaruh
negatif yang bisa saja ditularkan kepada Scout kita yang polos dan menggemaskan
ini, namun semua itu tidak terwujud karena dia terbentengi oleh kakak, ayah serta
temannya yang penuh cinta dan keadilan. Kakak Scout, Jem adalah seorang anak
laki-laki yang cerdas dan memiliki potensi yang besar dalam bidang pekerjaan
yang sama dengan sang ayah. Gabungan dari seorang ayah yang bijaksana, kakak
yang cerdas dan penuh rasa keadilan, serta sang tokoh utama yang lucu dan
menggemaskan akan membuat anda tenggelam dalam cerita yang hangat, lucu dan
penuh makna.
Novel ini merupakan salah satu novel terbaik yang pernah saya baca, saya akan sangat merekomendasikan novel ini kepada siapa saja, termasuk anda. Tokoh Atticus Finch yang berperan sebagai ayah Scout adalah karakter favorit saya dalam novel ini karena kebijakanaan dan prinsipnya yang menjunjung tinggi keadilan. Banyak pelajaran yang dapat diambil dengan membaca novel ini salah satunya adalah, jangan biarkan prasangka menutupi kesadaraan anda tentang fakta yang terjadi di sekitar anda.
Komentar
Posting Komentar