Langsung ke konten utama

[Review] The Adventure of Detective Brown - C. K. Chesterton



The Adventures Of Detective Brown – C. K Cherteston

Father Brown adalah seorang yang sering terlibat dalam kasus kriminal, namun jangan salah dia tidak terlibat sebagai rekan ataupun pelaku kriminal tapi sebagai orang yang berhasil memecahkan kasus tersebut meskipun terkadang dia menjadi saksi, namun dengan penuturannya yang manusiawi dan realistis Father Brown dapat membuka mata pihak berwenang untuk memecahkan misteri kasus kriminal tersebut. Dengan setelan hitam khas pastor, topi hitam yang terlalu besar untuknya, serta selalu membawa payung, yang menjadi ciri khas sang Pastor Brown, yah meskipun sering terlibat kasus kriminal sebagai saksi ataupun sebagai detektif namun pekerjaan asli Father Brown adalah seorang Pastor Khatolik. Dia banyak memecahkan kasus kriminal maupun kasus yang dianggap meresahkan warga serta dapat mengungkap kebenaran yang ada di dalamnya. Dengan caranya yang khas layaknya seorang pastor yang selalu rendah hati dan dengan penalaran yang realistik dan manusiawi, Father Brown mendapat tempat tersendiri dihati para pecinta cerita fiksi detektif dan menjadi ciri khas yang unik untuk father brown sebagai detektif.

Buku The Adventures Of Detective Brown merupakan kumpulan cerita pendek yang di tokoh utamai oleh Father Brown, sebagai seorang pastor yang sering memecahkan kasus kriminal layaknya seorang detektif. Buku ini berisi 12 cerita pendek tentang beberapa kasus kriminal yang dapat dipecahkan oleh Father Brown. Cerita pendek karangan C. K. Cherteston terutama kisah Father Brown sering disejajarkan dengan cerita detektif sekelas Sherlock Holmes milik Sir Arthur Conan Doyle dan Hercule Poirot milik Agatha Christie. Namun berbeda dengan kisah detektif kebanyakan dimana tokoh utamanya memiliki kecerdasan dan penalaran yang deduktif, karakter Father Brown digambarkan sebagai seorang yang rendah hati dan dengan perkataan yang santun dia (Father Brown) sering mengungkapkan fakta yang biasa terlewat oleh pihak berwenang.

Dalam buku ini ada banyak kata-kata yang menurut saya kurang saya pahami, dan penggambaran tempat serta kejadian yang kurang detail sehingga membuat saya harus mengulangnya beberapa kali untuk bisa memahami sebuah kisah. Selain itu ada beberapa cerita yang menurut saya belum selesai atau dengan ending yang kurang bisa dipahami, mungkin karena ada kata-kata yang saya tidak tau artinya meskipun sudah di terjemahkan. Alur cerita yaang disajikan meloncat kesana kemari, dan ditambah dengan pemahaman saya yang kurang membuat saya agak bosan ketika membaca cerita-cerita tentang Father Brown, namun saya akan tetap merekomendasikan buku ini jika anda adalah penggemar novel fiksi detektif, karena jika biasanya kita disuguhkan dengan sifat seorang detektif yang angkuh, sombong, dan selalu percaya pada kemampuan sendiri, maka dalam kisah Father Brown ini kita akan disuguhkan dengan nilai-nilai dan kesopanan serta kerendah hatian seorang pastor, dengan tutur kata sopan namun tetap dapat mengungkap kasus-kasus kriminal, ya bisa dibilang versi detektif yang lebih manusiawi, membuat saya bersyukur bahwa ternyata ada juga detektif yang baik hati . Jadi sebagai koleksi novel fiksi detektif anda, buku the adventures of detective brown tidak salah jika anda masukkan kedalam list. It’s good to have other kind of story, right?? J

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] The Black Cat and other stories - Edgar Allan Poe

The Black Cat and Other Stories – Edgar Allan Poe Edgar Allan Poe merupakan soerang penulis berkebangsaan Amerika, dengan prestasinya dalam kisah horor dan kisah detektif membuatnya dijuluki sebagai bapak dari penulis kisah misteri. “Poe bukan sekedar penulis kisah misteri atau suspense. Dialah perintis genre itu” (Stephen King). Ya memang begitu pandangan para penulis dunia bergenre misteri, cerita-cerita horor karangan Edgar Allan Poe memang sangat digemari oleh para pembaca pada masanya, bahkan hingga saat ini para penggemar cerita karangan Poe juga sangat banyak. Jadi untuk para pecinta genre misteri dan fiksi detektif saya kali ini akan merekomendasikan kepada anda sebuah novel yang berisi kisah karangan Edgar Allan Poe yaitu novel “The Black Cat and Other Stories”. Buku ini berisi 13 cerita asli karangan Edgar Allan Poe yang telah diterjemahkan dan dicetak ulang oleh penerbit Noura Books. Sebenarnya daripada disebut novel buku ini lebih cocok jika disebut sebagai kumpu

Buku untuk Dibaca – Erick Namara

Mungkin semua orang sudah mengetahui bahwa fungsi buku bacaan adala untuk dibaca, namun tentunya hal itu akan terdengar agak aneh bila kata-kata “Buku untuk Dibaca” digunakan sebagai judul sebuah buku. Menarik! Itulah hal pertama yang ada dipikran saya ketika saya menemukan buku tersebut di sebuah toko buku, sampul buku berwarna emas semakin membuat saya penasaran buku apa sebenarnya itu. Akhirnya setelah berkeliling mencari novel bergenre misteri dan kisah detektif kesukaan saya, akhirnya saya mengalah dan menuruti rasa penasaran saya dan masuklah buku berjudul “Buku untuk Dibaca” kedalam keranjang belanjaan. Saya sempat “mengabaikan” buku tersebut karena terlalu asyik menikmati kisah-kisah baru dari novel yang saya beli hingga akhirnya saya merasa jenuh (mungkin karena alur dari novel misteri yang menguras tenaga), kemudian barulah “Buku untuk Dibaca” tersebut terlirik oleh pandangan saya. Saya pun mulai mebacanya, buku ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu love, life and hope, dise

Review Journey to The Center of The Earth – Jules Verne

B agaimana jadinya jika jauh di bawah tanah yang kita injak ini ternyata terdapat rongga yang sangat besar, bahkan saking besarnya rongga itu memiliki laut, pulau dan bahkan iklim sendiri! Sebuah teori yang terdengar gila buka? Tapi yang lebih gila lagi adalah kenyataan bahwa teori ini muncul dari seorang penulis yang menerbitkan karyanya pada tahun 1864. Dia adalah Jules Verne, seorang penulis berkebangsaan Perancis yang dikenal sebagai perintis genre Fiksi Ilmiah ( Sci-Fi). Memang kebanyakan karya beliau bertema fiksi ilmiah yang dianggap mendahului masanya. Selain Journey to The Center of The Earth karya-karya terkenal lainnya seperti Twenty Thousand League Under the Sea, Around The World in Eighty Days, dan From The Earth to The Moon juga bergenre fiksi ilmiah. Membayangkan tahun terbitnya karya-karya beliau pada pertengahan tahun 1800an pasti akan membuat kita terheran-heran dengan betapa liarnya imajinasi sang penulis. Lalu bagaimana kisah petualangan ke dalam perut bumi ini? Say