Langsung ke konten utama

[Review] The Return of Arsene Lupin - Maurice Leblanc

The Return of Arsene Lupin


The Return Of Arsene Lupin, Misteri Segitiga Emas – Maurice Leblanc

Maurice Leblanc merupakan salah satu penulis kisah fiksi detektif terkenal dengan tokoh andalannya Arsene Lupin. Kali ini Arsene Lupin berusaha menemukan seribu delapan ratus kantong berisi emas yang disembunyikan oleh M. Essares Bey. Tak ayal lebih dari 3 negara ikut memperebutkan emas tersebut, namun sebelum emas-emas tersebut ditemukan M. Essares Bey ditemukan tewas di sebuah ruang perpustakaan dirumahnya, tewas dengan terbakar hingga nyaris tak dapat dikenali. Lalu bagaimana nasib seribu delapan ratus kantong emas yang masih menjadi misteri tersebut ? Dapatkan Arsene Lupin menemukannya ?

Cerita bermula pada suatu sore ketika seorang mantan perwira, kapten Patricce Belval bersama rekan-rekannya menyelamatkan seorang perawat yang akan diculik oleh segerombolan orang. Penculikan berhasil digagalkan, dan mereka menangkap salah seorang penculik, namun ketika hendak di interogasi tawanan tersebut dibunuh. Beberapa hari kemudian kapten Patrice Belval mengintai sebuah penganiayaan dirumah M. Essares Bey. Setelah kejadian itu kapten Belval seakan terjerumus semakin dalam kedalam misteri yang rumit ini. Fakta bahwa kemudian ditemukannya album fotonya bersama Mme. Coralie (si perawat) di saku M. Essares Bey yang meninggal semakin menjerumuskan sang kapten dalam misteri yang semakin  rumit ini, akhirnya dia dan M. Masseron pemimpin penyelidikan dari kepolisian bekerja sama untuk mengungkap misteri persembunyian seribu delapan ratus kantong emas yang disembunyikan oleh M. Essares Bey.

Meskipun novel ini berjudul Arsene Lupin, namun pada kenyataanya Asene Lupin hanya muncul pada menjelang akhir cerita, dan dengan cerdik memecahkan misteri segitiga emas yang misterius. Meskipun sempat terkecoh dengan permainan musuhnya namun pada akhirnya bisa menyelesaikan teka-teki yang dihadapkan kepadanya. Kehadiran Arsene Lupin menjadi angin segar dalam cerita novel ini, dengan cerdik dia masuk kedalam cerita mengisi kekosongan tokoh yang cerdik dan menyelesaikan teka-teki segitiga emas secara brilian.

Maurice Leblanc merupakan seorang penulis berkebangsaan perancis yang berasal dari keluarga bangsawan, meskipun akhirnya dia meninggalkan bisnis milik keluarganya dan menekuni dunia tulis menulis. Dari sekian banyak karyanya, tokoh Arsene Lupin merupakan tokoh khas milik Maurice Leblanc, ia bahkan pernah bersaing dengan penulis terkenal seperti Sir Arthur Conan Doyle. Dia menulis cerita dengan judul Arsene Lupin vs Sherlock Holmes yang kemudian diprotes oleh Sir Arthur Conan Doyle hingga nama karakter yang ada dalam cerita diganti. 

Meskipun novel terjemahan namun novel ini disajikan dengan lugas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sehingga meskipun untuk pembaca yang baru membaca novel terjemahan saya rasa akan dapat dengan mudah memahami jalan cerita. Meskipun jalan ceritanya sedikit berputar-putar dan penuh dengan misteri namun saya cukup menikmati jalan ceritannya, namun semua terbayar pada akhir cerita, semua misteri yang menyelimuti cerita tersebut dijelaskan secara terperinci. Saya benar-benar puas dengan cerita yang diberikan dalam novel ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] The Black Cat and other stories - Edgar Allan Poe

The Black Cat and Other Stories – Edgar Allan Poe Edgar Allan Poe merupakan soerang penulis berkebangsaan Amerika, dengan prestasinya dalam kisah horor dan kisah detektif membuatnya dijuluki sebagai bapak dari penulis kisah misteri. “Poe bukan sekedar penulis kisah misteri atau suspense. Dialah perintis genre itu” (Stephen King). Ya memang begitu pandangan para penulis dunia bergenre misteri, cerita-cerita horor karangan Edgar Allan Poe memang sangat digemari oleh para pembaca pada masanya, bahkan hingga saat ini para penggemar cerita karangan Poe juga sangat banyak. Jadi untuk para pecinta genre misteri dan fiksi detektif saya kali ini akan merekomendasikan kepada anda sebuah novel yang berisi kisah karangan Edgar Allan Poe yaitu novel “The Black Cat and Other Stories”. Buku ini berisi 13 cerita asli karangan Edgar Allan Poe yang telah diterjemahkan dan dicetak ulang oleh penerbit Noura Books. Sebenarnya daripada disebut novel buku ini lebih cocok jika disebut sebagai kumpu

Buku untuk Dibaca – Erick Namara

Mungkin semua orang sudah mengetahui bahwa fungsi buku bacaan adala untuk dibaca, namun tentunya hal itu akan terdengar agak aneh bila kata-kata “Buku untuk Dibaca” digunakan sebagai judul sebuah buku. Menarik! Itulah hal pertama yang ada dipikran saya ketika saya menemukan buku tersebut di sebuah toko buku, sampul buku berwarna emas semakin membuat saya penasaran buku apa sebenarnya itu. Akhirnya setelah berkeliling mencari novel bergenre misteri dan kisah detektif kesukaan saya, akhirnya saya mengalah dan menuruti rasa penasaran saya dan masuklah buku berjudul “Buku untuk Dibaca” kedalam keranjang belanjaan. Saya sempat “mengabaikan” buku tersebut karena terlalu asyik menikmati kisah-kisah baru dari novel yang saya beli hingga akhirnya saya merasa jenuh (mungkin karena alur dari novel misteri yang menguras tenaga), kemudian barulah “Buku untuk Dibaca” tersebut terlirik oleh pandangan saya. Saya pun mulai mebacanya, buku ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu love, life and hope, dise

Review Journey to The Center of The Earth – Jules Verne

B agaimana jadinya jika jauh di bawah tanah yang kita injak ini ternyata terdapat rongga yang sangat besar, bahkan saking besarnya rongga itu memiliki laut, pulau dan bahkan iklim sendiri! Sebuah teori yang terdengar gila buka? Tapi yang lebih gila lagi adalah kenyataan bahwa teori ini muncul dari seorang penulis yang menerbitkan karyanya pada tahun 1864. Dia adalah Jules Verne, seorang penulis berkebangsaan Perancis yang dikenal sebagai perintis genre Fiksi Ilmiah ( Sci-Fi). Memang kebanyakan karya beliau bertema fiksi ilmiah yang dianggap mendahului masanya. Selain Journey to The Center of The Earth karya-karya terkenal lainnya seperti Twenty Thousand League Under the Sea, Around The World in Eighty Days, dan From The Earth to The Moon juga bergenre fiksi ilmiah. Membayangkan tahun terbitnya karya-karya beliau pada pertengahan tahun 1800an pasti akan membuat kita terheran-heran dengan betapa liarnya imajinasi sang penulis. Lalu bagaimana kisah petualangan ke dalam perut bumi ini? Say